PENYAKIT ‘AIN : Sumber Bahaya dari Iri Hati dan Kekaguman Berlebihan

Oleh: Munawir K

20
Dengarkan Versi Suara

 

Penyakit ‘Ain adalah fenomena nyata yang diakui dalam ajaran Islam, dan telah menjadi bagian dari konsep takdir yang melibatkan hasad atau iri hati yang membahayakan.

Kata ‘Ain (العين) berasal dari bahasa Arab yang berarti mata, tetapi dalam konteks ini mengacu pada pandangan yang disertai perasaan iri hati atau kekaguman berlebihan.

Pandangan ini dianggap bisa membawa dampak buruk kepada orang yang dipandang, baik secara fisik maupun mental, serta mempengaruhi kesejahteraannya secara keseluruhan.

*Pengertian Penyakit ‘Ain*

Penyakit ‘Ain dapat didefinisikan sebagai pengaruh buruk yang dihasilkan dari pandangan seseorang yang dipenuhi dengan hasad atau kekaguman yang berlebihan. Pengaruh ini tidak semata-mata dihasilkan dari kebencian, tetapi bahkan dari rasa kagum yang tidak diiringi dengan permohonan berkah kepada Allah.

Fenomena ini merupakan pengingat penting tentang betapa kuatnya hubungan antar manusia dan dampak emosional serta spiritual yang bisa ditimbulkan oleh iri hati atau bahkan kekaguman yang tidak terkontrol.

Al-Qur’an membenarkan keberadaan penyakit ‘Ain hal ini terlihat dapat ditemukan dalam firman Allah:

وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزۡلِقُونَكَ بِأَبۡصَٰرِهِمۡ لَمَّا سَمِعُواْ ٱلذِّكۡرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجۡنُونٞ “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata: Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.”
(QS. Al-Qalam: 51)

Ayat ini menegaskan bahwa pandangan jahat, yang dalam hal ini ditujukan kepada Rasulullah ﷺ, memiliki potensi membahayakan, bahkan jika hanya dilakukan melalui tatapan mata. Pandangan yang dipenuhi dengan hasad atau iri hati bisa memicu kerusakan fisik atau emosional pada orang yang menjadi sasarannya.

*Gejala-Gejala Penyakit ‘Ain*

Tanda-tanda seseorang terkena penyakit ‘Ain sangat bervariasi dan bisa mencakup aspek fisik, emosional, maupun psikologis. Berikut adalah penjelasan tentang ciri-ciri penyakit ‘Ain disertai dalil dari Al-Qur’an, hadits Nabi SAW. serta pandangan ulama.

1. Mengalami Masalah Kesehatan yang Tidak Dapat Terdeteksi secara Medis

Orang yang terkena ‘Ain sering mengalami gangguan kesehatan yang tidak dapat dijelaskan oleh hasil medis. Mereka mungkin merasa lemas, lelah, atau mengalami rasa sakit yang tidak jelas asal-usulnya.

Dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah رضي الله عنه, Rasulullah SAW. bersabda:

“الْعَيْنُ تُدْخِلُ الرَّجُلَ الْقَبْرَ وَالْجَمَلَ الْقِدْرَ” “Penyakit ‘Ain bisa memasukkan seseorang ke dalam kubur dan bisa menyebabkan seekor unta masuk ke dalam panci (karena jatuh sakit hingga mati).” (HR. Ibn Hibban dan Abu Nu’aim)

Hadits ini menunjukkan bahwa ‘Ain bisa mempengaruhi kesehatan seseorang hingga pada tingkat yang serius.

2. Wajah Lesu, Pucat, dan Sering Berkeringat

Seseorang yang terkena penyakit ‘Ain biasanya tampak lesu, pucat, dan sering berkeringat tanpa sebab yang jelas. Kondisi fisiknya terlihat tidak bugar meskipun mungkin tidak ada diagnosis medis yang bisa menjelaskan kondisinya.

3. Berpaling Ketika Mendengar Suara Murottal atau Adzan

Orang yang terkena penyakit ‘Ain mungkin merasa tidak nyaman atau gelisah saat mendengar bacaan Al-Qur’an atau suara adzan. Reaksi ini menunjukkan adanya gangguan spiritual.

Dalil: Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa:

“إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَٰنِ لِيَحْزُنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ” “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu datangnya dari setan agar dia membuat orang-orang yang beriman bersedih hati.” (QS. Al-Mujadilah: 10)

Ini menunjukkan bahwa pengaruh buruk, termasuk ‘Ain yang diiringi gangguan setan, dapat menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman mendengar ayat-ayat Allah.

4. Sering Melihat Hal-Hal yang Menyeramkan

Orang yang terkena ‘Ain mungkin sering mengalami halusinasi atau melihat hal-hal yang menyeramkan. Ini bisa menjadi bagian dari efek psikologis dan spiritual dari ‘Ain.

5. Suka Menyendiri dan Melakukan Hal-Hal Aneh

Orang yang terkena ‘Ain cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, dan terkadang melakukan hal-hal yang tidak wajar. Mereka sering merasa nyaman dalam kesendirian dan mungkin melakukan tindakan yang tidak biasa atau aneh.

6. Sering Merasa Tidak Puas atas Pencapaian

Penyakit ‘Ain dapat mempengaruhi psikologis seseorang sehingga membuat mereka merasa tidak puas dengan pencapaian yang telah diraih. Mereka mungkin terus merasa kurang atau gagal meskipun sebenarnya telah mendapatkan banyak keberhasilan.

7. Tidak Memiliki Nafsu Makan

Salah satu gejala fisik yang sering dialami oleh orang yang terkena ‘Ain adalah kehilangan nafsu makan. Hal ini disebabkan oleh gangguan psikologis dan fisik yang ditimbulkan oleh penyakit ini.

8. Sering Mengalami Keringat Dingin dan Buang Air Kecil

Penderita ‘Ain sering kali mengeluarkan keringat dingin tanpa sebab yang jelas dan juga buang air kecil lebih sering dari biasanya. Ini adalah salah satu gejala fisik yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan tubuh.

9. Memiliki Emosi yang Berlebihan

Penyakit ‘Ain juga bisa mempengaruhi emosi seseorang. Mereka mungkin mudah marah, sedih, atau tersinggung tanpa sebab yang jelas. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba ini sering dikaitkan dengan gangguan spiritual.

Dalil: Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW. bersabda:

“الْعَيْنُ حَقٌّ” “Penyakit ‘Ain itu benar adanya.” (HR. Muslim)

Ini menunjukkan bahwa pengaruh ‘Ain dapat mempengaruhi tidak hanya fisik tetapi juga mental dan emosional seseorang.

10. Memiliki Ketakutan Berlebih dan Tidak Wajar

Orang yang terkena ‘Ain mungkin merasa takut secara berlebihan terhadap hal-hal yang sebenarnya biasa saja. Ketakutan ini muncul secara tiba-tiba dan tidak memiliki alasan yang jelas.

11. Dada Terasa Sesak dan Cemas

Penyakit ‘Ain sering menimbulkan perasaan cemas yang berlebihan dan dada terasa sesak. Ini adalah efek dari tekanan yang ditimbulkan oleh ‘Ain secara fisik dan mental.

12. Sering Menguap dan Terengah-engah

Menguap secara terus menerus adalah salah satu tanda terkena ‘Ain, terutama ketika seseorang sedang melakukan ibadah atau mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an.

13. Sering Sakit Kepala yang Berpindah-pindah

Sakit kepala yang berpindah-pindah juga menjadi salah satu gejala ‘Ain. Seseorang mungkin merasa nyeri di kepala yang datang dan pergi tanpa sebab yang jelas.

14. Detak Jantung Cepat dan Tidak Beraturan

Gangguan detak jantung juga sering dialami oleh orang yang terkena ‘Ain. Detak jantung mereka bisa menjadi sangat cepat dan tidak beraturan, yang sering kali disertai dengan perasaan cemas atau gelisah.

15. Nyeri yang Berpindah-pindah di Bagian Bawah Punggung hingga ke Bahu

Nyeri yang berpindah-pindah di tubuh, terutama di bagian punggung dan bahu, adalah gejala yang umum dari ‘Ain. Nyeri ini sering kali tidak bisa dijelaskan secara medis.

16. Suka Merasa Mati Rasa

Perasaan mati rasa di berbagai bagian tubuh juga bisa menjadi tanda terkena penyakit ‘Ain. Ini adalah efek dari gangguan fisik dan psikologis yang ditimbulkan oleh pengaruh buruk tersebut.

17. Sering Bersendawa

Orang yang terkena ‘Ain sering bersendawa, terutama setelah makan atau minum. Ini adalah tanda gangguan fisik yang tidak biasa.

Pandangan Al-Qur’an dan Hadits Terkait Penyakit ‘Ain ini:

1. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزۡلِقُونَكَ بِأَبۡصَٰرِهِمۡ لَمَّا سَمِعُواْ ٱلذِّكۡرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجۡنُونٌ” “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata: Sesungguhnya dia (Muhammad) benar-benar orang yang gila.” (QS. Al-Qalam: 51)

Ayat ini sering dikaitkan dengan pengaruh buruk pandangan yang penuh hasad atau iri hati.

2. Dalam hadits, Rasulullah SAW.bersabda:

“الْعَيْنُ حَقٌّ، وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابِقَ الْقَدَرِ، سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ”
“Penyakit ‘Ain itu benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, maka penyakit ‘Ain lah yang bisa mendahuluinya.

*Penyebab Penyakit ‘Ain*

1.*Hasad dan Iri Hati*

Penyebab utama dari penyakit ‘Ain adalah tatapan hasad atau iri hati yang tidak terkontrol. Seseorang yang memandang orang lain dengan iri hati tanpa mengiringinya dengan doa atau dzikir bisa memicu penyakit ini.

2.*Kekaguman yang berlebihan*

Di sisi lain, kekaguman yang berlebihan tanpa memohon berkah kepada Allah juga bisa menjadi pemicu penyakit ‘Ain. Dalam Islam, sangat dianjurkan untuk mengucapkan “بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ” (Semoga Allah memberkahinya) ketika melihat sesuatu yang menakjubkan untuk mencegah dampak negatif tersebut.

*Efek Penyakit ‘Ain Terhadap Individu dan Sosial*

*Efek terhadap Individu:*
Seseorang yang terkena ‘Ain bisa mengalami berbagai macam gangguan, mulai dari kesehatan fisik yang menurun, masalah emosional dan psikologis, hingga kesulitan dalam urusan sehari-hari. Penyakit ini bisa mempengaruhi produktivitas seseorang, bahkan membuat mereka tidak bisa berfungsi secara normal dalam kehidupannya.

*Efek Terhadap Sosial*
Ditingkat sosial penyakit ‘aindapat merusak hubungan antar individu, menciptakan ketegangan, dan memunculkan perasaan irisan dengki yang mendalam . Hal ini bisa m nyebabkan ketidak nyamanan sosial, perselisihan, bahkan memicu permusuhan antara keluarga teman, atau tetangga.

*Hubungan Penyakit ‘Ain dan Sihir*

Penyakit ‘Ain dan sihir merupakan dua fenomena yang diakui dalam Islam sebagai bentuk pengaruh negatif yang bisa menimpa seseorang. Meski keduanya memiliki kesamaan dalam hal dampak buruk yang ditimbulkan, namun terdapat perbedaan mendasar dalam sumber dan cara keduanya bekerja. Berikut ini adalah uraian mengenai hubungan antara penyakit ‘Ain dan sihir, serta perbedaan dan persamaan di antara keduanya.

1. *Kesamaan Antara ‘Ain dan Sihir*

Penyakit ‘Ain dan sihir memiliki beberapa kesamaan, di antaranya:

Pengaruh Negatif yang Tidak Kasat Mata: Baik ‘Ain maupun sihir bekerja melalui cara yang tidak kasat mata dan dapat memberikan efek buruk pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Pengaruh ini sulit dilihat atau dipahami secara kasat mata, namun dampaknya nyata.

Energi yang Dikirimkan: Keduanya melibatkan pengiriman energi negatif dari satu orang ke orang lain. Dalam kasus ‘Ain, energi negatif ditransmisikan melalui pandangan mata yang disertai hasad atau kekaguman berlebihan. Sedangkan dalam sihir, energi ini dikirimkan melalui ritual atau tindakan tertentu oleh penyihir.

Dampak Fisik dan Psikis: Keduanya bisa menyebabkan berbagai macam gangguan fisik dan psikis. Orang yang terkena ‘Ain atau sihir bisa mengalami sakit yang tidak bisa dijelaskan secara medis, kelelahan, depresi, atau masalah fisik lainnya.

2. *Perbedaan Antara ‘Ain dan Sihir*

Meskipun ada kesamaan, ‘Ain dan sihir juga memiliki perbedaan yang signifikan, terutama dalam hal cara keduanya bekerja dan sumber asalnya:

*Sumber dan Mekanisme:*

Penyakit ‘Ain: Penyakit ini berasal dari pandangan mata yang disertai dengan perasaan iri (hasad) atau kekaguman berlebihan. ‘Ain bisa terjadi bahkan tanpa niat jahat yang disadari oleh pelaku. Hanya tatapan yang dipenuhi dengan energi negatif cukup untuk menimbulkan penyakit ini.

Dalam sebuah Hadits ,Rasulullah SAW. bersabda:

“‘Ain itu benar adanya; seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, maka ‘Ain-lah yang dapat melakukannya.” (HR. Muslim)

‘Ain terjadi karena kekuatan jiwa atau energi negatif yang dipancarkan dari mata pelaku kepada korban tanpa ritual tertentu.

Sihir: Sihir memerlukan ritual khusus, seperti mantra, jampi-jampi, dan bantuan dari jin atau syaitan. Penyihir secara sengaja berusaha mempengaruhi orang lain dengan bantuan makhluk gaib untuk menimbulkan kerusakan fisik atau mental pada korban.

Dalil dari Al-Qur’an: Allah SWT. berfirman tentang tukang sihir pada zaman Nabi Musa:
“Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di Babil, Harut dan Marut. Mereka tidak mengajarkan sihir kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.'” (QS. Al-Baqarah: 102)

Sihir melibatkan interaksi dengan makhluk gaib atau syaitan untuk menimbulkan efek buruk pada orang lain. Berbeda dengan ‘Ain, sihir bersifat ritualistik dan direncanakan dengan niat yang jelas untuk mencelakai.

-*Penggunaan Jin dan Syaitan:*

Penyakit ‘Ain: ‘Ain biasanya tidak melibatkan bantuan dari jin atau syaitan. Ini hanya merupakan efek dari energi negatif yang terpancar melalui pandangan mata.

Sihir: Sihir hampir selalu melibatkan bantuan dari jin atau syaitan. Penyihir sering kali berkolaborasi dengan makhluk gaib untuk menimbulkan kerusakan atau kehancuran pada orang yang menjadi target sihir tersebut.

 

3. *Hubungan Antara ‘Ain dan Sihir*

Meskipun penyakit ‘Ain dan sihir adalah fenomena yang berbeda, ada hubungan erat di antara keduanya:

Peran Syaitan dalam Memperparah ‘Ain: Meskipun penyakit ‘Ain pada dasarnya berasal dari manusia (hasad atau kekaguman), syaitan bisa memperburuk efek ‘Ain dengan memperkuat pengaruhnya. Syaitan dapat memanfaatkan kondisi ini untuk menimbulkan lebih banyak kerusakan pada korban.

Kerentanan Terhadap Keduanya: Seseorang yang rentan terhadap ‘Ain, seperti orang yang tidak banyak berzikir atau tidak memiliki perlindungan spiritual yang kuat, juga cenderung lebih rentan terhadap sihir. Kelemahan spiritual seseorang bisa membuatnya lebih mudah terkena gangguan ‘Ain atau sihir.

4. *Cara Mengatasi dan Melindungi Diri dari ‘Ain dan Sihir*

Islam memberikan berbagai cara untuk melindungi diri dari penyakit ‘Ain dan sihir, di antaranya:

Perlindungan dengan Dzikir dan Doa: Melakukan dzikir pagi dan petang, serta membaca ayat-ayat tertentu seperti Al-Mu’awwidzatain (Surah Al-Falaq dan An-Naas) sangat dianjurkan untuk melindungi diri dari penyakit ‘Ain dan sihir.

Dari Hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
“Barangsiapa yang menjadikan tempat tinggal pada malam hari, kemudian membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Naas, maka ia akan dilindungi oleh Allah dari segala kejahatan.” (HR. Muslim)

Ruqyah Syari’yyah: Ruqyah syari’yyah, yaitu pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa yang disyariatkan, merupakan metode yang efektif untuk mengobati pengaruh ‘Ain dan sihir. Nabi Muhammad SAW. juga sering meruqyah dirinya dan para sahabat ketika mereka terkena gangguan ‘Ain atau sihir.

Berdoa ketika Kagum: Ketika merasa kagum terhadap sesuatu atau seseorang, disarankan untuk berdoa meminta keberkahan untuk mencegah penyakit ‘Ain. Rasulullah SAW. bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari dirinya, hartanya, atau saudaranya, maka hendaklah ia berdoa agar diberkahi, karena ‘Ain itu benar adanya.” (HR. Ahmad)

Penyakit ‘Ain dan sihir memiliki hubungan dalam hal dampak negatif yang ditimbulkan, namun keduanya berbeda dalam mekanisme dan sumber. Penyakit ‘Ain berasal dari pandangan iri atau kagum yang berlebihan, sementara sihir melibatkan bantuan makhluk gaib seperti jin atau syaitan melalui ritual tertentu. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, perlindungan melalui dzikir, doa, dan ruqyah merupakan cara yang dianjurkan dalam Islam untuk menangkal keduanya.

*Cara Mengatasi dan Menghindari Penyakit ‘Ain*

1. *Membaca Al-Qur’an dan Dzikir*
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi dan menghindari penyakit ‘Ain adalah dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan dzikir. Beberapa ayat dan surah yang sangat dianjurkan adalah Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) serta Surah Al-Falaq dan An-Nas. Kedua surah ini sangat efektif sebagai perlindungan dari pengaruh buruk penyakit ‘Ain.

Rasulullah SAW. Dalam haditsnya bersabda:

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ الْعَيْنِ، فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ “Berlindunglah kepada Allah dari ‘Ain, karena ‘Ain itu benar adanya.”
(HR. Muslim)

2. *Berdoa Ketika Kagum terhadap Sesuatu*
Ketika kita melihat sesuatu yang menakjubkan, kita dianjurkan untuk berdoa agar Allah memberkahi hal tersebut. Doa yang dianjurkan adalah بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ (Semoga Allah memberkahinya). Hal ini untuk menghindari dampak negatif dari kekaguman yang berlebihan.

3. *Menjaga Pandangan dan Niat Hati*
Menghindari iri hati atau hasad adalah langkah penting dalam mencegah penyakit ‘Ain. Islam sangat menekankan pentingnya membersihkan hati dari sifat dengki dan bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Dalam QS. Al-Falaq: 5 disebutkan pentingnya berlindung dari kejahatan orang yang hasad (iri hati).

*Solusi untuk Para Pelaku Penyakit ‘Ain: Taubat*

Bagi seseorang yang secara sadar atau tidak sadar telah menyebabkan penyakit ‘Ain kepada orang lain, langkah pertama yang harus dilakukan adalah bertaubat kepada Allah. Taubat yang tulus dan disertai dengan memperbaiki niat hati adalah langkah yang paling penting untuk menghentikan pengaruh buruk dari ‘Ain. Selain itu, dianjurkan untuk melakukan perbuatan baik kepada orang yang terkena ‘Ain dan berusaha menghilangkan iri hati yang ada di dalam hati.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang beriman yang bersamanya, sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan, ‘Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.’” [At-Tahrim/66: 8

*Do’a Dalam Menghadapi penyakit ‘Ain*

Berikut adalah doa agar terhindar dari penyakit ‘Ain (pandangan hasad):

1. Doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap syaitan, binatang yang berbisa, dan dari setiap pandangan mata yang buruk (penyakit ‘Ain).”
(HR. Al-Bukhari)

2. Doa Perlindungan yang Bisa Diajarkan Kepada Anak-anak:

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

“Aku memohon perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap syaitan, binatang yang berbisa, dan dari setiap pandangan mata yang buruk.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Nabi Muhammad SAW mendoakan cucu beliau, Hasan dan Husain, dengan doa ini untuk melindungi mereka dari segala keburukan, termasuk penyakit ‘Ain ini.

3. Doa Ketika Merasa Diganggu oleh Pandangan yang Buruk

Jika seseorang merasa telah terkena pengaruh buruk dari ‘Ain atau iri dengki, maka bisa membaca doa berikut:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa saja yang Dia ciptakan.”

(HR. Muslim)

4. Doa Ruqyah Nabi Muhammad SAW. untuk Penyakit Umum

Doa ini juga bisa digunakan sebagai ruqyah untuk penyakit ‘Ain dan gangguan lainnya. Nabi Muhammad SAW. pernah menggunakannya untuk mengobati sahabat yang sakit:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah kesulitan ini. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

5. Doa Perlindungan untuk Diri Sendiri

Ini adalah doa yang dianjurkan untuk dilafalkan ketika seseorang merasa khawatir akan terkena gangguan dari penyakit ‘Ain atau lainnya:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ، مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وَذَرَأَ وَبَرَأَ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا، وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan dilampaui oleh orang yang baik maupun yang jahat, dari kejahatan segala sesuatu yang Dia ciptakan, dari kejahatan segala yang turun dari langit dan yang naik kepadanya, dan dari kejahatan segala sesuatu yang Dia ciptakan di bumi dan yang keluar darinya, dari kejahatan fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan segala sesuatu yang datang di malam hari kecuali yang datang dengan kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”

6. Doa Mohon Perlindungan dari Gangguan yang Tak Terlihat

Doa ini sangat baik dibaca sebagai perlindungan dari gangguan ‘Ain maupun dari setan yang tidak terlihat:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, dari hukuman-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari bisikan setan-setan, dan dari kehadiran mereka di sisiku.”
(HR. Tirmidzi)

Dengan mengamalkan doa-doa dan wirid di atas secara rutin, insya Allah kita akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari berbagai bentuk gangguan, termasuk penyakit ‘Ain.

*Wirid dan Do’a Lain*

Selain doa-doa yang telah disebutkan, ada beberapa wirid dan doa lain yang dapat digunakan untuk menangkal dan mengobati penyakit ‘Ain.

1. Membaca Surah Al-Falaq dan An-Nas

Rasulullah SAW. mengajarkan untuk membaca Surah Al-Falaq dan An-Nas sebagai perlindungan dari gangguan sihir, pandangan hasad (‘Ain), dan gangguan makhluk lain.

Surah Al-Falaq:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”

Surah An-Nas:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَٰهِ النَّاسِ * مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya: “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.”

2. Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah: 255)

Ayat Kursi memiliki banyak keutamaan, termasuk sebagai perlindungan dari segala keburukan dan kejahatan, termasuk penyakit ‘Ain.

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

3. Membaca Doa Ruqyah

Ruqyah merupakan doa-doa yang digunakan untuk penyembuhan dan perlindungan dari gangguan sihir, penyakit ‘Ain, dan penyakit-penyakit lainnya. Di antara doa ruqyah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. adalah:

بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللَّهُ يَشْفِيكَ، بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ

“Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah, aku meruqyahmu.”

(HR. Muslim)

4. Memperbanyak Dzikir Pagi dan Petang

Dzikir pagi dan petang adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. sebagai perlindungan dari berbagai gangguan, termasuk ‘Ain dan sihir. Beberapa bacaan dzikir yang dianjurkan antara lain:

Membaca tiga kali:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: “Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya, tidak ada sesuatu pun yang berbahaya di bumi dan di langit, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi)

5. Doa untuk Orang yang Dikagumi agar Terhindar dari ‘Ain

Ketika melihat sesuatu yang membuat kita kagum, disunnahkan untuk mendoakan keberkahan agar terhindar dari penyakit ‘Ain. Salah satu doa yang dianjurkan:

اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ

Artinya: “Ya Allah, berkahilah dia.”

Doa ini mencegah pengaruh buruk dari pandangan iri atau kekaguman yang berlebihan.

Penyakit ‘Ain adalah pengaruh buruk dari tatapan iri atau kekaguman yang berlebihan, dan Islam memberikan solusi berupa doa dan dzikir sebagai perlindungan dari penyakit ini. Membaca Surah Al-Falaq, An-Nas, Ayat Kursi, serta melazimkan dzikir pagi dan petang sangat efektif untuk menangkal penyakit ‘Ain. Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. dengan berdoa saat kagum pada sesuatu juga merupakan tindakan preventif yang diajarkan oleh Islam.

*Kesimpulan*

Penyakit ‘Ain adalah fenomena yang nyata dalam Islam, yang disebabkan oleh tatapan hasad atau kekaguman berlebihan. Pengaruh buruknya dapat mempengaruhi individu dan lingkungan sosial, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Untuk menghindari dampaknya, kita diajarkan untuk selalu berdoa, menjaga pandangan dan niat hati, serta memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an.

*SEMOGA BERMANFAAT*
*Munawir Kamaluddin*