Ahmad Taufik, Tokoh Muda Kota Lama, Imbau masyarakat senantiasa jaga situasi kamtibmas

19
Dengarkan Versi Suara

 

KENDARI : – Ahmad Taufik, seorang tokoh pemuda Kota Lama, mengajak masyarakat Kota Kendari untuk tetap memelihara persatuan guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di tengah gejolak perbedaan pilihan politik belakangan ini.

Dalam sebuah pertemuan silaturrahmi di salah satu rumah warga (24/2), Taufik menyoroti jurang pemisah yang semakin dalam antara saudara dengan saudara serta tetangga dengan tetangga akibat perbedaan pilihan politik yang terus memanas. Menyadari bahwa pemilihan kepala daerah akan segera datang, ia mendorong untuk mengurai kembali benang-benang silaturrahmi yang sempat terputus demi terciptanya harmoni di tengah masyarakat.

“Alhamdulillah kita telah melewati satu periode penting tahap demokrasi. Mari kita rukun, kita damai, kita hidup berdampingan, perbedaan itu hal yang biasa, masalah pasti ada, tetapi jangan kita menyelesaikan masalah dengan masalah, tapi hadapi masalah ini dengan tenang, selesaikan dengan bermusyawarah. Mari wujudkan Kota Kendari tercinta menjadi lebih maju dan bermartabat diantaranya dengan menciptakan harmonisasi yang damai” tandasnya.

Di tempat yang berbeda, Kasubdit IV Ditintelkam Polda Sultra, AKBP Seplhanus Eko. WN, A.Md.Par., S.M., menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam menjaga keamanan jelang pesta demokrasi. Beliau menyoroti potensi perpecahan akibat perbedaan pilihan politik dan penyebaran berita palsu yang bisa merusak hubungan antar sesama.

“Pesta demokrasi yang baru saja berlalu sempat merenggangkan silaturrahmi di antara kita. Namun, kini saatnya kita merajut kembali kebersamaan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif,” ujar AKBP Seplhanus. Ia juga menegaskan bahwa menjaga keamanan bukan hanya tugas aparat kepolisian, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh warga negara.

Kerjasama antara tokoh pemuda dan Polri diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai pasca pesta demokrasi serta mencegah konflik yang dapat merugikan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat silaturrahmi dan komunikasi dengan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda guna menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang berpotensi menimbulkan konflik sosial-politik,” tambah AKBP Seplhanus. (red)