Kafe PSM Resmi Jadi Sekretariat Smeplim 87
Alumni SMP Negeri 5 Makassar
RAIJurnal.com, MAKASSAR – Pengurus Smeplim 87 melaksanakan acara buka puasa bersama yang dirangkaikan dengan peresmian sekretariat di Kafe PSM, Jalan Somba Opu, Makassar, Sabtu (16/4/2022).
Kegiatan yang dihadiri Ketua Umum KBA SMP Negeri 5 Makassar, Chaerul Amir, Ketua Angkatan Smeplim 87, Agung Wahyudi dan juga para alumni SMP Negeri 5 Makassar ini ditandai dengan pemotongan tumpeng.
Dalam sambutannya, Agung Wahyudi mengatakan bahwa dengan kerja sama yang baik maka tim akan solid.
“Sehingga suatu saat Smeplim 87 akan menjadi sebuah organisasi profit. Ini adalah moment untuk membuktikan dengan slogan Smeplim 87 sebagai sebuah paradigma baru, bahwa Smeplim 87 hadir dengan inovasi dan terobosan terobosan yang lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Sementara, Chaerul Amir dalam sambutannya mengapresiasi gebrakan alumni Smeplim angkatan 87. Ia menyampaikan bahwa KBA baru melakukan peletakan batu pertama pembangunan sekretariat, tapi alumni 87 sudah melakukan peresmian.
“Ini sebuah lompatan prestasi, semoga ini bisa memberikan motivasi kepada angkatan yang lain,” ucapnya.
Diketahui, dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan, secara organisasi Smeplim 87 sudah melakukan pembenahan organisasi termasuk program kerja yang sudah rampung.
Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh alumni Smeplim 87, bahwa selama keberadaan organisasi Smeplim 87 ini, nuansa kekeluargaan sangat terasa.
“Baru kali ini kami merasakan kekompakan dan kebersamaan,” ucap Erik Wirawan, Bendahara Smeplim 87.
Di tempat yang sama, Ketua Harian Smeplim 87, Yusran Yahya menyampaikan bahwa, ini adalah sebuah langkah kecil dari niat yang baik.
“Jika bisa berandai-andai maka Smeplim 87 ibarat wahana yang padat imajinasi, namun tak sesak untuk mengungkapkan cita-cita yang dulu tak pernah sempat terucapkan. Kami menikmatinya seperti sedang menjelajahi peran-peran kecil dalam sebuah pertunjukan teater,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa sebagai organisasi, Smeplim 87 seperti cinta yang butuh dipelihara, butuh mekanisme agar mampu bertahan walau terkadang rindu yang namanya cubitan.
Penulis: Coddink