Bangkitkan Ekonomi Daerah, Kapitan Sultra Siap Menjaga Situasi Tetap Kondusif

96
Dengarkan Versi Suara
Kapitan Sultra. (Foto/Ist)

 

RAIJurnal.com, KENDARI – Pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Pemerhati Lingkungan dan Pertambangan Sulawesi Tenggara (Kapitan Sultra) akan mengawal investasi di Sulawesi Tenggara dengan cara ikut menjaga dan terus menjalin sinergitas yang selama ini telah dibangun dengan Polri.

Ketua Kapitan Sultra, Asrul Rahmani menyebutkan kondisi investasi dari segi pertambangan saat ini terkait investasi baik lokal maupun nasional sudah cukup baik dengan masuknya investor di Sultra.

“Sehingga dapat menambah nilai perekonomian untuk Provinsi Sultra, khususnya pajak dari sektor pertambangan,” kata Asrul, Jumat (25/2/2022).

Setidaknya kata Asrul, para pengusaha yang masuk berinvestasi di wilayah Provinsi Sultra ini agar tetap memperhatikan kinerja dalam sistem pertambangan agar tercipta pertambangan yang baik, sesuai dengan regulasi perundang-undangan yang berlaku.

“Serta memperhatikan kaidah-kaidah pertambangan, sosial kemasyarakatan serta memperhatikan lingkungan masyarakat agar terlaksana dan tercipta dengan baik dan sehat,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa Kapitan Sultra akan mendukung dan mengawal investasi di Sultra khususnya di bidang pertambangan, sampai masyarakat setempat ikut merasakan kesejahteraan yang setimpal.

“Masuknya investor tidak bisa kita hadang. Yang perlu kami lakukan adalah mengawal dan memberikan pendapat supaya masuknya investasi diimbangi majunya mindset masyarakat untuk raih kesejahteraan secara kolektif,” ujar Asrul.

Demi Kelangsungan Investasi

Asrul mengajak kepada aktivis dan masyarakat di lingkar tambang untuk menjaga situasi yang kondusif demi kelangsungan investasi agar ekonomi bangkit di wilayah Provinsi Sultra.

”Nantinya kami akan memberikan segala bentuk informasi yang akurat terkait permasalahan-permasalahan yang ada di Wilayah Provinsi Sultra, sehubungan dengan adanya isu-isu yang sangat krusial terkait masalah lingkungan dan pertambangan. Saya berharap agar teman- aktivis dan masyarakat yang tergabung dalam lingkar tambang ini tidak mudah terkontaminasi dengan isu-isu yang sifatnya bisa merugikan berbagai pihak,” ucapnya .

Untuk diketahui, dari data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin 7 Februari 2022. BPS Sultra mencatat ekonomi Sulawesi Tenggara tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10 persen.

Perekonomian Sulawesi Tenggara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2021 mencapai Rp.139,06 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp.97,28 triliun.

Pertumbuhan Ekonomi Sultra

Ekonomi Sulawesi Tenggara tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha konstruksi sebesar 9,66 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 60,91 persen.

Sementara dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara yakni sebesar 23,80 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 54,33 persen.

Nilai Ekspor Meningkat

Selain itu, nilai ekspor Sulawesi Tenggara Desember 2021 mencapai US$555,10 juta atau naik 310,36 persen dibanding ekspor November 2021 yang tercatat US$135,27 juta.

Sementara, volume ekspor Desember 2021 tercatat 299,88 ribu ton atau turun sebesar 11,05 persen dibanding volume ekspor November 2021 yang tercatat 337,13 ribu ton.

Total Ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-Desember 2021 mencapai 2.508,95 ribu ton atau senilai US$4.224,04 juta.

Nilai impor Sulawesi Tenggara Desember 2021 mencapai US$119,31 juta, turun 38,94 persen dibandingkan November 2021 atau turun 21,50 persen dibandingkan Desember 2020.

Volume impor Desember 2021 senilai 170,67 ribu ton, turun 69,05 persen dibandingkan November 2021 atau turun 61,60 persen dibandingkan Desember 2020.(*)