Ketum DPP IMM Berharap Melalui Musda XIV, Lahir Kader Nasionalis Berjiwa Sosial
RAIJurnal.com, BAUBAU – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar musyawarah Daerah ke XIV yang dihelat di Kota Baubau akhir pekan lalu.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPP IMM, Abdul Musawir Yahya, Gubernur Sultra yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sultra, Muhammad Ilyas Abibu, Forkopinda Sultra serta kader-kader IMM yang berada di Bumi Anoa.
Muhammad Ilyas Abibu menuturkan, kader IMM merupakan kader harapan bangsa yang harus dijaga dan dirawat. Sehingga para kader IMM harus mempersiapkan diri dengan matang untuk menatap masa depan yang cerah.
“Ukir pengalaman untuk menumbuhkan kedewasaan diri. Karena pemuda-pemudi hari ini akan melanjutkan perjuangan membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.
Para kader IMM kata dia, wajib mawas diri tak mudah terpengaruh isu-isu negatif yang dapat memecah belah bangsa.
“Jadikanlah organisasi sebagai wadah pengkaderan membentuk kedewasaan dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa. Setidaknya mampu menjadikan Bumi Anoa ini menjadi daerah yang mapan, maju, sejahtera dan tentunya bermartabat,” katanya.
Tangkal Isu Radikal
Sementara itu, Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya menuturkan, isu radikal yang dapat memecah belah bangsa nampaknya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, tak terkecuali seluruh elemen masyarakat.
“Sadar akan hal tersebut, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah bertransformasi menciptakan kader-kader nasionalis yang mampu memperjuangkan hak-hak rakyat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa IMM merupakan lembaga yang akan berkontribusi aktif dalam kemajuan bangsa.
“Bukan hanya sumbangsi pemikiran saja melainkan dengan gagasan nyata dalam menunjang kemandirian bangsa,” ucapnya.
Ia menambahkan, dalam pergerakan IMM saat, ini pihaknya meyakini 3 fokus penting yang harus diperjuangkan. Di antaranya, persoalan akademik, gerakan politik dan kemandirian ekonomi. Namun demikian, fokus gerakan tersebut harus didasarkan dengan kajian dan pertimbangsan yang lebih mendalam.
“IMM saat ini menjadi episentrum di masyarakat. Jadi gerakannya saat ini tidak hanya terfokus pada gerakan untuk IMM itu sendiri, melainkan kader IMM juga wajib terjun langsung di tengah-tengah masyarakat, merasakan apa yang tengah dihadapi oleh masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
IMM kata Abdul Musawir, merupakan wadah pengkaderan bagi pemuda-pemudi bangsa yang memiliki satu tekad dan satu tujuan yang sama. Di mana, dalam pengkaderannya, IMM telah banyak menciptakan kader-kader yang berkompeten dan berdaya guna bagi bangsa dan negara.
“IMM adalah rumah bagi putra-putri bangsa untuk membangun perjuangan. Hingga saat ini, IMM banyak menciptakan kader-kader yang berkualitas dan tentunya berjiwa sosial,” kata dia.(*)