Bentrokan di Kendari, Keluarga Korban Ikhlas dan Berharap Tidak Terulang

Sultra Damai

66
Dengarkan Versi Suara
Roni. (Foto/Ist)

 

RAIJurnal.com, KENDARI – Tampak ramai warga memadati kediaman Almarhum Agustinus di Lorong SMK Pelayaran, Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Doa bersama yang dilaksanakan keluarga besar Almarhum Agustinus itu tampak khusyuk dan hikmat.

Kegiatan tersebut diawali dengan menziarahi makam Agustinus pada sore hari dan dilanjukan dengan Doa Bersama.

Pihak kepolisian diminta untuk segera menangkap pelaku pengeroyokan terhadap Agustinus akibat bentrokan dua kelompok ormas beberapa waktu lalu. Permintaan itu disampaikan keluarga korban, Roni kepada awak media, Rabu (27/1/2021).

Pihak Keluarga Ikhlas

“Kami pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan Almarhum Agus. Namun harapan kami agar pihak kepolisian bekerja secara profesional dalam penegakan hukum atas meninggalnya adik kami,” kata Roni.

Roni mengajak masyarakat Kendari agar hidup damai dan saling menghormati satu sama lain, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Saya berharap kejadian-kejadian seperti ini jangan terulang kembali. Mari kita hidup damai dan saling menghormati satu sama lain dalam membangun Sulawesi Tenggara lebih maju dan berkembang,” ucapnya.

Apresiasi Kinerja Polda Sultra

Mewakili keluarga dan pemuda NTT, Roni mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Polda Sultra karena responsif, tanggap, serta cepat terhadap peristiwa ini dan terus bekerja mengungkap kasus ini.

“Kami berharap proses hukum perkara ini dapat berjalan dengan baik dan adanya penegakan hukum yang seadil-adilnya,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polisi telah menangkap tersangka provokator bentrokan maut di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sehingga totalnya menjadi 7 orang.

Mereka ada yang berperan sebagai penghasut hingga ada yang diduga pelaku penganiayaan.

Dari 7 tersangka yang kini ditahan, 5 orang merupakan pelaku penghasutan, 1 pelaku penganiayaan dan 1 pelaku perusakan.

Agustinus menjadi satu-satu korban meninggal saat bentrokan terjadi 16 Desember 2021 lalu. Bentrokan maut terjadi di sekitar Kendari Beach yang dimulai dengan aksi pawai budaya, lalu tiba-tiba aksi pawai budaya tersebut pecah karena diduga adanya ketersinggungan kelompok lain saat kelompok pawai budaya melintasi wilayah kelompok tersebut.

Selain Agustinus diketahui ada 19 korban luka-luka, sejumlah kendaraan dirusak dan dibakar serta lapak warga juga ikut dirusak.(*)