Produksi Garam di Sulsel Anjlok Dua Tahun Terakhir
RAIJurnal.com, MAKASSAR – Sulawesi Selatan mengalami penurunan produksi garam dalam dua tahun terakhir ini.
Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S Latif, Senin (13/12/2021) lalu.
“Penurunan poduksi terjadi karena memang lahan kita itu adalah untuk garam rakyat yang tergantung dengan matahari. Dan saat musim hujan, kadang dimanfaatkan untuk tambak ikan. Bahkan untuk tahun ini Kabupaten Maros itu tidak produksi,” katanya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel mencatat, pada 2018 lalu produksi garam Sulsel mencoba merangkak menjadi 86.712,7 ton dari sebelumnya hanya 39.259,9 ton pada 2017. Kemudian pada 2018 naik lagi menjadi 140.388,87 ton.
Produksi yang mulai naik itu seketika anjlok pada 2020. Selama setahun produksinya hanya 45.310,5 ton. Lebih parah pada 2021 ini, yang hingga triwulan ketiga produksinya turun di 466,05 ton.
Produksi garam tersebut berasal dari lima kabupaten produsen garam di Sulsel yaitu Kepulauan Selayar, Jeneponto, Takalar, Pangkajene Kepulauan dan Maros, dengan luas lahan keseluruhan 1.496 hektare. Dan terluas itu di Jeneponto seluas 916 hektare.
Penulis: Athar