Festival Aksara Lontaraq ke II Sasar Kaum Milenial, Ini Rangkaian Kegiatannya

66
Dengarkan Versi Suara
Festival Aksara Lontaraq (Ist)

 

RaIJurnal.com, MAKASSAR – Setelah sukses dalam pelaksanaan Festival Aksara Lontaraq tahun lalu, panitia Festival Aksara Lontaraq bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan kembali akan menggelar Festival Aksara Lontaraq ke-2 atau Falaq 2021.

Festival kebudayaan ini akan digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, pada 24-27 Agustus 2021 mendatang.

Kepastian pelaksanaan festival ini dilakukan dalam rapat pemantapan yang dilaksanakan di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Selasa (10/8/2021).

“Festival Aksara Lontaraq ke II kali ini akan mengangkat tema memasyarakatkan Lontaraq di kalangan milenial. Tahun ini, ada sejumlah kegiatan baru yang diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat terhadap aksara budaya lontaraq,” kata Upi Asmaradhana penggagas Falaq.

Ia juga mengatakan bahwa tahun ini ada sejumlah kegiatan yang akan mewarnai kegiatan tahunan Sulsel ini. Yaitu lomba mewarnai aksara lontaraq untuk anak-anak usia dini, lomba lagu daerah, pameran naskah kuno lontaraq, pembacaan puisi berbahasa daerah, seminar ranperda aksara lontaraq, pemilihan putri duta lontaraq serta peluncuran buku bungai rampai festival aksara lontaraq.

Panitia juga menyebutkan, karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, kegiatan Falaq 2021 dilaksanakan secara hybrid, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Beberapa rangkaian kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring dengan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan secara luring terbatas.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan, Mohammad Hasan Sijaya mengatakan sangat mengapresiasi langkah yang diberikan oleh Gubernur, para seniman, pemerhati budayawan dan literasi yang telah terlibat pada festival tahun lalu sehingga acara ini dapat berkelanjutan.

“Tahun ini tentu kesiapan kita sama dengan tahun lalu, akan tetapi perlu lebih baik karena pada penghujung acara nanti kita lebih fokus pada terbitnya peraturan daerah,” ujarnya.

Menurutnya dengan adanya perda yang mengatur, tentu akan menjadi pegangan bagi semua kalangan untuk memasyarakatkan aksara lontaraq kita.

“Perda ini nanti akan menjadi acuan kita, dan jadi pegangan dalam rangka memberikan penekanan kepada seluruh lapisan masyarakat terutama kalangan pemerintahan sendiri untuk menjadikan simbol-simbol lontaraq dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan malah bahasa asing yang dibesar-besarkan,” kata Hasan Sijaya.

Untuk itu kata dia, pada Falaq tahun ini sasarannya adalah kaum milenial sebagai generasi penerus yang tidak boleh buta akan aksara Lontaraq.

“Kita akan sasar kaum milenial, karena kita ini mau mensosialisaskan dan memberi pemahaman pada masyarakat sejak usia dini. Jadi ketika kita sudah tak ada lagi, anak cucu kita nanti ada yang bisa meneruskan. Ini harus jadi kekhawatiran kita bersama,” kata dia.