
KENDARI – Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. H Lukman Abunawas meletakkan batu pertama pembangunan masjid Al Amin dan rumah Tahfiz Quran, Jalan Bunga Kolosua (Sarungga), Kelurahan Kemaraya, Kota Kendari pada Jumat (2/4/2021).
Selain meletakkan batu pertama, Ketua dewan masjid Sultra ini selanjutnya melakukan penandatanganan prasasti pembangunan mesjid Al Amin bersama Komandan Relawan Akhirat Indonesia (RAI) Sultra, H Abdul Haliq.
Usai Wagub melakukan peletakan batu pertama, lalu disusul Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio, Dir Intel Polda Sultra Kombes Pol Suswanto, berikutnya Dir Binmas Polda Sultra Darmawan Afandi, Istri Wali Kota Kendari Sri Lestari.
Selanjutnya, Perwakilan Kanwil Kemenag Sultra Jamaluddin, Komandan Relawan Akhirat Indonesia Sulawesi Tenggara, H Abdul Haliq, Camat Kendari Barat Sahurianto, yang diwakili oleh Ibu Camat, Rahmawaty Imim, Kemudian Lurah Kemaraya Sumarni Asahi, dilanjutkan, dan Ketua yayasan Al khansa Khairunnisa Kendari Mawar Ruselia.
Lukman Abunawas sangat mendukung dengan bertambahnya bangunan masjid dan pondok Tahfiz Quran di Kota Kendari. Apalagi, ini bernuansa islami dan tempat ini memang jauh dari rumah ibadah.
“Tempat ini betul-betul punya nilai dan semangat. Apalagi setelah selesai pembangunan masjid dan pondok Tahfiz Quran. Itu sangat besar manfaatnya bagi masyarakat dan para santri-santrinya,” ungkapnya.
Jarak dari luar, ke pemukiman warga memang sangat jauh untuk menunaikan salat lima waktu di masjid. Sehingga menurutnya, lokasi ini sangat cocok untuk didirikan masjid di tempat ini, karena jarak masjid yang ada di luar sekitar dua kilometer. Sehingga, jamaah tidak ada alasan lagi untuk ke masjid menunaikan salat.
“Ini semata mata untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kita. wa tawaashau bil haqqi wa tawaashau bil shabri, yang artinya dan sanihat menasehati supaya menaati kebenaran, dan nasihat menasihati supaya menerapi kesabaran,” pungkas Bupati Konawe dua periode ini.
Sementara itu, Komandan Relawan Akhirat Indonesia (RAI) Sultra, H Abdul Haliq menyampaikan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir di peletakan batu pertama pembangunan masjid Al-Amin dan rumah Tahfiz Quran.
Dalam sambutannya, ia menuturkan, lokasi tempat pembangunan masjid ia beli sekitar 2014 oleh masyarakat ditempat ini. Awalnya, ia tidak ada rencana untuk pembangunan masjid dan Tahfiz Quran. Namun setelah melihat anak anak disekitar sini belajar mengaji di sebuah bangunan bambu yang dibuat oleh masyarakat sekitar. Disitu, muncul niat untuk membangun rumah ibadah dan rumah Tahfiz Quran.
“Dan Alhamdulillah memang masyarakat di sekitar sini anak-anak di pakai untuk belajar mengaji dan ini sesuai harapan kami,” katanya.
Relawan Akhirat Indonesia hadir sebagai mitra dalam mensejahterakan anak yatim, penghafal Al-Qur’an dan kaum Dhuafa dengan menawarkan manfaat kehidupan yang lebih baik dengan berbagai.
Ada lima prinsip standar operasional Relawan Akhirat Indonesia Foundation, diantaranya konsisten, komitmen, perbaikan berkelanjutan, mengikat, dan terdokumentasi.
“Relawan Akhirat Indonesia saat ini hadir di 14 kota, pertama RAI Kendari, Makassar, Barru, Kertanegara, Sintang, Palembang, Bone, kemudian, Ambon, Pangkep, Bogor, Poso, Gowa, Palu, Manado, dan Jerman,” ungkapnya.
Direktur Utama Harian Rakyat Sultra ini menjelaskan, ada 4 program RAI, yang pertama aksi sedekah beras adalah kegiatan pengumpulan donasi yang digunakan untuk membeli beras terbaik, dan selanjutnya didistribusikan setiap bulannya ke Panti Asuhan, Pondok Tahfiz, dan kaum dhuafa.
Kedua, aksi peduli adalah kegiatan pengumpulan donasi yang digunakan untuk aksi peduli dhuafa, santri, peduli sehat dan lainnya. Ketiga aksi bangun masjid dengan membantu menghidupkan masjid, mulai dari membangun fisik awal hingga finis. Dan terakhir membantu mendistribusikan makanan dan minuman, menyiapkan tim medis dan obatan di lokasi bencana.
“Inti kami adalah aksi sedekah beras dan di 14 kota ini hampir menyantuni mendistribusikan beras untuk 40 ribu anak yatim dan penghafal Al-Qur’an yang ada di Indonesia. Untuk di Kota Kendari kami kurang lebih 23 pondok dengan total 1.800 santri dan tiap bulannya kami mendistribusikan beras di setiap tempat-tempat tersebut,” paparnya. (cr2/b/aji)Pertimbangnya menyelamatkan jiwa,” pungkas Fesal. (r6/b/aji)