LAWORO – Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Barat (Mubar) terus berupaya melakukan pencegahan terhadap stunting. Meski, stunting menunjukkan menurun setiap tahunnya, di Bumi Praja Laworo, bukan berarti berdiam diri.
Instansi dibawah komando LM Ishar Masiala ini, terus mencari skema untuk mengatasi hal itu. Termasuk merekrut tenaga gizi.
Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), pemenuhan tenaga gizi sebagai salah satu upaya memerangi stunting. Sebab, petugas tersebut akan ditempatkan di Puskesmas yang belum memiliki tenaga medis dibidang tersebut.
“Artinya, sisi SDM juga kita harus penuhi di Puskesmas.
Kemudian memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang gizi buruk dan stunting,” aku Kadinkes Mubar, LM Ishar Masiala, diruang kerjanya, kemarin.
Selain itu, penanganan stunting dan gizi buruk di Mubar selama ini, dengan adanya bantuan Pemprov berupa makanan tambahan. Kemudian, dari Dinkes itu sendiri, berupa pemberian makanan tambahan alias PMT pada penderita gizi buruk dan stunting.
“Faktor dominan terjadinya stunting adalah ekonomi serta kurangnya pemahaman orang tua memberikan asupan gizi. Makanya, kita berupaya memberikan PMT,” terangnya.
Sebagai tambahan, angka gizi buruk dan stunting terhitung sejak 2019 sampai 2021 ini, terus mengalami penurunan.
Untuk gizi buruk, 2019 terdapat 5 orang, 2020 turun menjadi 4 orang dan 2021 per April menjadi 1 orang. Sementara, penderita stunting sejak 2019 sangat banyak yakni 302 kasus. 2020 turun menjadi 118 kasus.
Sementara tahun 2021 turun signifikan hingga 18 kasus per April. (rakyatsultra.com)